#000000 url(http://petir-project.googlecode.com/files/zuaz-petir.gif) no-repeat center fixed;

Sabtu, 02 April 2016

Buraq

Bagi umat Muslim, pasti tidak lagi asing dengan Buraq, kendaraan Rasul yang menakjubkan dimana kendaraan magis dari Allah ini membantu nabi Muhammad SAW untuk melakukan Isra’ Mi’raj dari Mekah ke Yerusalem dan kembali lagi.
Mengupas Misteri Buraq, Kendaraan Rasul yang Menakjubkan
Untuk membuka pembicaraan tentang misteri kendaraan Buraq yang menakjubkan, mungkin ada baiknya kita membahas sedikit tentang namanya yang berasal dari bahasa Arab, yaitu al-buraaq yang bisa diartikan sebagai kilat atau cahaya. Kendaraan ini adalah sebuah makhluk yang menjadi tunggangan nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj untuk bertualang dari Mekah ke Yerusalem dan kembali ke Mekah lagi dalam waktu kurang dari satu malam. Hal ini kemudian tertulis dalam salah satu surat di Al-Qur’an, yaitu surat Al-Isra.
Misteri Buraq, Kendaraan Rasul yang Menakjubkan
Tidak ada yang pernah melihat bentuk Buraq sendiri kecuali mungkin nabi Muhammad SAW, dan hal ini menambah daftar misteri kendaraan Buraq yang keberadaannya juga masih misteri. Penjelasan tentang Buraq muncul dari sebuah hadist dari Al-Bukhari yang dinilai shahih, dimana nabi Muhammad SAW berkata bahwa Buraq adalah hewan berwarna putih dan memiliki ukuran yang lebih kecil dari kuda dan lebih besar dari keledai dimana kemudian nabi Muhammad SAW memulai perjalanannya menuju Yerusalem bersama malaikat Jibril. Perjalanan yang dikenal dengan nama Isra’ Mi’raj ini diselesaikan dalam satu malam, yang berarti kecepatan dari Buraq ini amat cepat, menambah satu lagi daftar dari banyaknya misteri Buraq, kendaraan Rasul yang menakjubkan.
Buraq dipercaya menjadi basis dari penggambaran kuno mengenai griffin, sphinx, bahkan hingga centaur, dimana ketiga hewan mitologi tersebut merupakan ide yang paling sering digunakan oleh lukisan miniatur yang berasal dari Persia. Di Persia sendiri, gambar Buraq biasanya digambarkan memiliki wajah meskipun tidak ada hadist ataupun referensi Islam yang mengatakan secara jelas bahwa makhluk ini memiliki wajah manusia. Hal ini kemungkinan besar terjadi karena salah translasi antara Arab dan Persia yang menggambarkan Buraq tersebut sebagai “makhluk berwajah indah.”
Buraq, Kendaraan Rasul yang Menakjubkan, MembawaNya Dari Mekah Menuju Yerusalem dan Kembali Dalam Satu Malam

Pada ayat pertama dari surat ke-17 yang bernama surat Al-Isra’, dituliskan bahwa Allah membawa nabi Muhammad dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa yang juga saat itu dikenal sebagai masjid terjauh yang letaknya ada di Yerusalem. Semua ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup pendek, yaitu hanya satu malam. Hal ini membuat banyak orang terheran-heran dan mulai mempertanyakan kecepatan Buraq meskipun tidak ada yang benar-benar mengetahui hal ini, tapi beberapa orang beranggapan bahwa Buraq memiliki kecepatan yang melebihi atau paling tidak melebihi cahaya. Hal ini disimpulkan berdasarkan namanya yang berarti kilat atau cahaya.
Ternyata Buraq tidak hanya membawa nabi Muhammad SAW menembus jarak yang jauh dari Mekah ke Yerusalem dan kembali lagi dalam satu malam, tapi dalam perjalanan tersebut sang Buraq diperintahkan oleh Allah untuk membawa nabi Muhammad SAW berkelana ke banyak jenis surga atau yang biasa disebut Jannah yang entah berapa jaraknya dari Bumi. Hal ini terjadi ketika nabi Muhammad tiba di Masjidil Aqsa dan selesai berdoa, lalu beliau kembali menunggangi Buraq dan pergi ke surga untuk bertemu nabi pertama dan Allah sendiri. Setelah memutuskan jumlah shalat yang harus dilakukan manusia dalam waktu satu hari, Buraq kembali turun untuk mengantar nabi Muhammad SAW ke Mekah. Hal ini kembali membungkus misteri Buraq, kendaraan Rasul yang menakjubkan.

Minggu, 30 Maret 2014

Tiupan Sangkakala



 
 Ketika pertama kali sangkakala ditiup, maka terkejutlah penduduk langit dan bumi, kecuali yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian mereka mati semuanya.
        Dalam hal ini para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai bilangan tiupan sangkakala. Sebagian ahli tafsir mengatakan, bahwa tiupan sangkakala itu ditiup dalam beberapa kali tiupan, yaitu tiupan yang menakutkan, tiupan yang mematikan, dan tiupan yang membangkitkan dari dalam kubur.
Sebagian ahli tafsir yang lain mengatakan : Bahwak sangkakala itu hanya ditiup dua kali, yaitu tiupan yang mematikan dan tiupan yang membangkitkan dari kubur. Adapun dasar yang dipakai oleh para Mufassirin ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. Nabi SAW pernah bersabda : "Bahwa masa antara dua tiupan itu adalah 40 tahun".

        Berkatalah orang yang menyarahi hadits diatas : "Tidak diketahui masa antara dua tiupan, apakah 40hari atau 40tahun".

         Sedangkan dalil yang dipegang oleh ahli tafsir yang mengatakan bahwa sangkakala itu ditiup tiga kali adalah firman Allah Ta'ala :
"Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi". (Q.S. An-Naml: 87).

      Adapun pendapat yang utama itu lebih benar, karena sesungguhnya tiupan yang mematikan dan menakutkan itu hanya satu tiupan. Sedangkan dalil yang digunakan oleh ahli tafsir ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abi Da'id Al-Khudriy r.a. Nabi SAW pernah bersabda :
"Bagaimana bisa senang bagi Malaikat peniup sangkakala (israfil), karena sangkakala itu telah di letakkan di mulutnya, sambil menundukkan dahinya sambil menunggu komando kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala itu. Para sahabat lalu bertanya: "Ya Rasulullah, sifatilah kepada kami tentang sangkakala itu". Maka Rasulullah SAW bersabda : "Ketika sangkakala itu ditiup, maka bergoncanglah bumi ini karena rasa takutnya kepada Allah Ta'ala. Waktu itu, bumi ini seperti bulu yang disikat dan berhamburan di udara. Sedangkan lautan menjadi mendidih, seluruh lautan menjadi satu. Setelah lautan (berkumpul) menjadi satu, airnya lalu menjadi panas. Kemudian air laut itu meresap ke bumi, sehingga permukaan bumi tidak ada air, tidak ada perempuan yang menyusui, melainkan hilang anaknya dari tangannya, dan tidak ada perempuan yang hamil melainkan melahirkan kandungannya, karena rasa takutnya (kepada Allah) di hari tersebut. Semua manusia mabuk, karena rasa takutnya kepada Allah. Sedangkan anak-anak kecil menjadi berubah rambutnya. Seluruh makhluk menjadi rusak, kecuali Malaikat yang membawa Arasy, Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Israfil dan Malaikat Izrail, karena mereka tidak mati. Kemudian Allah memerintahkan pada Izrail untuk mencabut nyawa para Malaikat itu".
           Dalam suatu riwayat diceritakan, maka datanglah Khithab dari Allah Ta'ala, kemudian matilah Malaikat yang membawa Arasy. Mereka mati atas se-izin Allah Ta'ala. Akhirnya Arasy itu bergantung di udara. Setelah itu, datang lagi khithab dari Allah Ta'ala pada Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail : "Matilah kalian semua". Maka para Malaikat tersebut mati semua, dan tidak ada satu pun makhluk yang masih hidup di atas bumi dan langit selain Allah Ta'ala. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah :
"Semua yang ada di bumi itu akan mati. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan" (Q.S. Ar-Rahman : 26-27)

Kemudian Allah Ta'ala berfirman tiga kali :
"Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini" (Q.S. Mukmin : 16)
Maka tidak ada satu makhluk pun yang menjawab, kemudian Allah Ta'ala berfirman untuk menjawab dirinya sendiri :
"Hanya kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan" (Q.S. Mukmin : 16)

        Selanjutnya Allah Ta'ala berfirman: "Aku adalah rajanya raja, di manakah para raja itu sekarang? Dan dimana orang-orang yang sombong dan takabbur itu? Di manakah orang yang memakan rizqiKu dan menyembah selain Aku?"

        Kemudian Allah menciptakan sebuah lautan yang dibawah Arasy, yang airnya seperti air mani lelaki. Laut itu namanya "Laut Penghidupan", karena dari air laut itu terjadi hujan air mani kira-kira lamanya 40hari.
Setelah itu tumbuhlah jasad-jasad manusia dari dalam bumi, sebagaimana tumbuhnya kacang pada musim semi. Nabi SAW bersabda : "Seluruh tubuh makhluk menjadi hancur kecuali tiga tulang. Maka tumbuhlah jasad atas tulang-tulang ini. Ketika berkembang jasad-jasad itu karena seizin Allah. Kemudian Allah Ta'ala menghidupkan Israfil sebelum seluruh makhluk (dihidupkan kembali). Allah Ta'ala memerintahkan kepada Israfil untuk meniup Sangkakala, dengan tiupan yang membangkitkan."
Kemudian Allah Ta'ala menghidupkan Malaikat Ridwan, setelah menghidupkan Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail, seraya berfirman : "Hai Ridwan, perhiasilah surga-surga itu dan siapkan pakaian bagi Muhammad SAW serta ummatnya." Selanjutnya datanglah para Malaikat dengan membawa Buraq, mahkota dan bendera Ahmad, termasuk dua pakaian dari pakaian surga.

          Adapun binatang yang pertama kali dihidupkan adalah Buraq, lalu Allah berfirman : "Pakaianilah Buraq ini", maka para Malaikat memakaikan pada Buraq itu pelana yang bertahtakan permata dari Yakut Merah, dan kendalinya dari zabar jambrut hijau. Kedua pakaian itu salah satunya berwarna hijau dan yang lain berwarna kuning. Lalu Allah berfirman : "Berangkatlah kalian ke kubur Muhammad". Dan pergilah para Malaikat itu ke kubur Muhammad.
Pada waktu itu bumi ini dalam keadaan kosong dan rata, sedangkan para Malaikat itu tidak mengetahui dimana kuburnya Nabi Muhammad SAW. Lalu tampaklah Nur Muhammad SAW seperti tiang dari kubur yang menembus sampai ketengah langit. Berkatalah Jibril : "Hai Israfil kamulah yang memanggil Muhammad, sebab dengan perantaraanmu Allah mengumpulkan seluruh Makhluk". Israfil kemudian berkata kepada Jibril: "Kamu sajalah yang memanggil Muhammad, sebab kamu adalah kekasihnya sewaktu di dunia". Jibril kemudian menjawab : "Aku merasa malu kepada Muhammad". Lalu Israfil berkata kepada temannya, Mikail : "Hai Mikail, kamu sajalah yang memanggil Muhammad". Kemudian Mikail menghadapkan wajahnya ke kubur Muhammad, dan berkata : "Wahai Muhammad". Tidak ada jawaban sedikitpun dari Nabi Muhammad. Selanjutnya ke tiga Malaikat berkata kepada Izrail : Kamu sajalah yang memanggil Muhammad". Malaikat Izrail langsung berkata "Hai ruh yang suci, kembalilah kepada yang suci". Tetap tidak ada jawaban. Kemudian Malaikat Israfil berkata : "Hai ruh yang suci masuklah ke badan yang suci". Tetap tidak menjawabnya. Lalu Izrail berkata : "Wahai Muhammad bangunlah untuk memutuskan hukuman dan hisab serta menghadap Dzat Yang Maha Penyayang".

       Akhirnya pecahlah kubur tersebut, ketika itu Nabi Muhammad SAW duduk dalam kubur tersebut, dengan membersihkan debu dari kepala dan jenggotnya. Malaikat Jibril lalu memberikan dua pakaian kepadanya dan Buraq. Nabi Muhammad SAW kemudian bertanya kepada Jibril : "Hai Jibril, hari apa ini?" Jibril menjawab : "Ini adalah hari kiamat, hari kerugian, hari penyesalan, hari Buraq, hari berpisah dan hari bertemu". Kemudian Nabi Muhammad SAW berkata kepada Jibril : "Wahai Jibril, gembirakanlah diriku". Jibril menjawab : "Surga benar-benar telah diperhias karena kedatanganmu dan sedangkan neraka benar-benar telah ditutup". Nabi Muhammad SAW selanjutnya berkata : "Aku tidak meminta perkara ini kepadamu, tetapi aku meminta kepadamu tentang umatku yang berdosa, barangkali kamu telah meninggalkan mereka di shirath (jembatan)". Maka Israfil berkata : "Demi kemuliaan Tuhanku hai Muhammad, aku belum meniup sangkakala untuk membangkitkan sebelum kamu bangkit terlebih dahulu". Nabi Muhammad berkata : "Sekarang bahagialah hatiku dan menjadi segar mataku". Lalu Nabi SAW mengambil Mahkota dan pakaian, kemudian beliau memakai kedua pakaian itu, selanjutnya beliau naik Buraq.













 

Sabtu, 01 Maret 2014

Gambaran hari kiamat

Dalam suatu hadits Rasulullah SAW bersabda : "Ketika kamu melihat tanda-tanda pada musim semi, maka ingatlah pada hari kiamat !" Dalam hadits ini, Rasulullah SAW telah mengumpamakan musim semi dengan hari kiamat.
Maha Besar Allah yang mampu menghidupkan kembali bumi yang telah mati pada musim semi. Dan Allah juga mampu menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati besok pada hari kiamat. Tiada sesuatu pun yang dapat menyerupai-Nya dalam kekuasaan.
Dalam syarah hadits ini disebutkan, sesungguhnya musim semi itu sebagai perumpamaan hari kiamat, dilihat dari 10 segi:

1. Biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan itu keluar dari bawah bumi pada musim semi, sebagaimana keluarnya mayat dan orang yang terpendam dalam bumi pada hari kiamat. Firman Allah mengatakan : Dan bumi mengeluarkan isinya (Q.S. Al-Zalzalah: 2)

2. Selepas musim semi, ada istirahat yang sangat menyenangkan bagi manusia. Selepas musim semi ini juga ada masa yang sangat menyedihkan bagi manusia yakni merajalelanya penyakit, masa paceklik hingga kelaparan dimana-mana, yang merupakan kepedihan bagi manusia. Yang demikian itu, pun kelak akan terjadi pada hari kiamat, dimana setelah manusia di hidupkan kembali, ada golongan yang beruntung dan merasa bahagia. Ada juga sebagian golongan yang merasa sengsara karena ditimpa kesusahan yang amat sangat.

3. Bagi orang yang makan pada musim dingin dengan makanan kering, yang tidak mau berusaha pada musim semi, maka orang itu akan mendapat penyakit cacar serta beberapa luka akibat dari gerakan darah dan ototnya. Orang yang terluka demikian diibaratkan orang yang sewaktu di dunia memakan makanan haram dengan tiada perduli, dan akhirnya pada hari kiamat nanti ia akan ditimpa suatu siksaan, dihinakan dan terlantar sedemikian rupa, hingga ia menemukan kekecewaan yang tiada tandingannya.

4. Pada musim semi itu, sesungguhnya banyak orang yang berusaha dengan giat dan sekuat tenaga untuk menanam tanaman dengan tenaga sendiri serta modal sendiri. Namun orang tersebut tidak pernah sedikitpun menuai hasil keringatnya, sebab semua yang ditanamnya menjadi rusak, diterpa angin topan pada musim penghujan dan diterpa teriknya sinar matahari pada musim kemarau.
Itulah gambaran seseorang sewaktu yang di dunia giatnya beramal dengan tenanga dan harta bendanya. Namun pada hari kiamat, semua amal ibadah yang dilakukan bagai debu yang berhamburan diterpa angin, karena maksiat yang dilakukan, kekufuran serta sifat riya' yang melekat pada dirinya.

5. Pada musim semi, manusia duduk-duduk ditepi sungai yang airnya mengalir, di dekat kalbu serta taman bersama kekasihnya atau kaum kerabatnya. Itulah gambaran orang-orang shalih yang dengan ketaatannya, mereka menjauhi larangan-Nya dan mengamalkan perintah-Nya. Pada hari kiamat, tempat berkumpulnya adalah orang-orang yang ikhlas dan orang-orang yang beruntung.

6. Bertiupnya angin dari arah timur dan arah barat pada musim semi ada yang membawa kebahagiaan pada sebagian golongan dan ada yang membawa kesengsaraan pada golongan lain. Begitu pulalah keadaan pada hari kiamat. Ketika ditiupkan angin kebahagiaan dan angin kesengsaraan pada saat itu ada sebagian orang yang merasa senang dan berbahagia, ada sebagian lain yang merasa susah dan sengsara.

7. Pada musim dingin, ada sebagian pohon yang gundul. Tetapi pada musim semi pohon tersebut dihiasi dengan aneka hiasan, hingga yang semulanya jelek karena tidka berdaun, jadi kelihatan indah dan agung. Itulah gambaran bagi orang-orang yang juhud pada hari kiamat, dimana pakaian yang mereka pakai adalah ibadah dan ketaatan. Tidak sedikitpun mereka tergiur dengan gemerlapnya dunia. Maka orang-orang tersebut pada hari kiamat akan memakai mahkota kemuliaan dan pakaian kehormatan. Sedangkan orang yang ramai dari ketaatan kepada Allah, yakni orang-orang yang diumpamakan seperti pohon kering dimusim semi yang ketaatannya kering dari musim dinginnya angin maksiat, maksudnya orang yang meninggalkan maksiat untuk beribadah kepada Allah, maka pada hari kiamat orang tersebut dimuliakan, oleh sebab buah ibadahnya. Dan orang yang telanjang karena lepasnya iman akan dibuka aibnya di hadapan para makhluk.

8. Bahwasannya tanaman yang tumbuh di musim semi, maka orang yang mempunyai tanaman itu akan merasa senang, sebab tanamannya bisa tumbuh pada musim semi. Dan orang yang tidak menanam akan merasa menyesal, sebab tidak mempunyai tanaman. Demikian itu adalah gambaran hari kiamat, ketika para ahli ibadah dimuliakan karena ibadahnya serta ketaatannya, dan menyesallah orang yang tidak menanam biji-bijian kemuliaan dan ketaatan.

9. Jika engkau menanam pada musim gugur, maka akan menjadi semakin besar tanaman itu pada musim semi. Demikianlah orang yang menabung pada musim gugur, maka tabungan itu akan menjadi semakin banyak pada musim semi. Itulah gambaran pada hari kiamat. Jika kamu beramal sewaktu di dunia dengan amalan yang baik, maka di akhirat kelak, kamu juga akan mendapatkan balasan yang lebih baik dengan sepuluh kali lipat. Sedangkan orang yang beramal dengan amalan yang buruk, maka akan mendapatkan balasan yang lebih buruk berlipat ganda di akhirat kelak. Dunia adalah ladang untuk menanam dan akan dipanen pada hari kiamat.

10. Pada musim semi, dipermukaan bumi tampak beraneka macam warna dan jenis bunga, dari bentuknya sampai warna bunga itu. Demikianlah gambaran pada hari kiamat, akan tampak jelas golongan orang-orang yang ikhlas, orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang kafir, ingkar serta orang-orang munafik dan menyekutukan Allah.

Pada musim semi tersebut ada sepuluh tanda-tanda yang bakal terjadi pada hari kiamat. Dan itu akan semakin jelas di mata orang-orang yang berfikir. Yakni orang-orang yang meresapi makna perkataan di bawah ini :

"Pada setiap sesuatu mempunyai tanda yang menunjukkan atas keesaan Allah Ta'ala".

Jumat, 28 Februari 2014

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa tempat peredaran matahari itu tetap ada sampai pada hari kiamat, karena sesungguhnya ketika terjadi kiamat, matahari tetap berada ditempatnya, namun kehilangan sinarnya.
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar r.a. mengatakan bahwasannya Rasulullah SAW bersabda :
"Pada hari ketika matahari terbenam, ya Abu Dzar ! tahukah kamu ketika itu matahari dimana ?" Lalu aku menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui!" Rasulullah SAW pun berkata : "Ya Abu Dzar! Sesungguhnya matahari itu terbenam dan pergi ke bawah 'Arasy, lalu matahari itu meminta izin kepada Allah, agar dirinya diperkenankan sujud kepada-Nya. Allah pun mengizinkannya. Kemudian matahari juga meminta izin agar dirinya diperkenankan untuk terbit lagi ke dunia, karena ia melihat banyak orang melakukan kemaksiatan dan kemungkaran."
Untuk permintaan yang ini, Allah mengizinkannya dengan berfirman : Kembalilah kamu dari mana terbit lalu matahari itu terbit dari timur. Maka matahari tetap terbit dan terbenam seperti biasanya, sampai dekatnya hari kiamat.
Ketika telah dekat terjadinya hari kiamat, banyak sekali orang yang melakukan dosa besar di muka bumi. Pada saat-saat seperti itu, kembali matahari sujud dibawah 'Arasy semalam penuh, dan saat itulah Allah tidak mengizinkan matahari untuk terbit lagi, serta memerintahkan bulan untuk menemui matahari. Lalu matahari dan bulan berdiam diri disitu selama tiga hari, sehingga menjadi amat panjanglah malam itu.
Tidak seorang pun yang mengetahui peristiwa tersebut, kecuali para ahli tahajjud. Tiba-tiba orang-orang ahli ibadah itu merasa aneh dan heran, karena malam terasa amat panjang dan fajar tidak terbit.
Fajar yang mereka nantikan pun tak kunjung tiba, sehingga mereka keluar untuk melihat bintang-bintang di langit. Bintang-bintang pun tetap seperti biasanya. Akhirnya mereka semua berkumpul semua didalam Masjid, untuk merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wata'ala. Mereka menangis dengan tangisan yang sangat dahsyat, karena begitu takutnya terhadap siksa Allah Ta'ala.
Manakala telah sempurna tiga malam, dimana pada tiga malam tersebut, tidak satu kalipun fajar tebit, maka Allah Ta'ala memerintahkan matahari untuk terbit dari Barat. Perlu diketahui, ketika matahari telah terbit dari arah Barat, maka sesungguhnya kiamat benar-benar telah begitu dekat. Sehingga menangislah matahari dan bulan. Mereka merendahkan diri kepada Allah Ta'ala. Dari menangisnya matahari dan bulan tersebut, maka menangis pula seluruh penghuni dunia serta penghuni langit dan tujuh kemah besar.
Mengenai hal ini, Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadits dari Abdullah bin 'Amr bin Ash r.a. bahwasannya Nabi SAW bersabda :
"Sesungguhnya pertama-tama alamat-alamat hari kiamat yang keluar, yaitu terbitnya matahari dari arah barat dan keluarnya binatang kepada orang banyak di waktu dhuha. Mana saja di antara keduanya itu yang keluar lebih dulu dari kawannya, maka yang lainnya pasti akan menyusul sebentar kemudian". (H.R. Muslim dan Abu Daud).
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang lain, yang diriwayatkan oleh Muslim juga disebutkan, mengenai matahari yang terbit dari arah barat, ketika hari kiamat telah dekat :
"Tiada akan terjadi kiamat, sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya(barat). Apabila matahari telah terbit dari tempat terbenamnya, manusia semuanya beriman. Maka pada waktu itu, tiadalah iman seseorang berguna untuk dirinya yang tadinya belum pernah beriman, juga bagi mereka yang tadinya belum berbuat baik dalam berimannya". (H.R. Muslim).
Ketika matahari telah terbit dari arah barat, tiba-tiba ada gema suara dari arah langit yang mengatakan "Ingatlah ! Sesungguhnya matahari telah terbit dari arah barat !"
Manusia yang mendengar seruan itu akan menangis dan mereka merendahkan diri kepada Allah Ta'ala. Ketika mereka melihat ke langit, mereka melihat pemandangan yang sebelumnya belum pernah mereka temukan, mereka melihat matahari dan bulan secara bersamaan, yang telah kehilangan sinarnya. pada waktu itu, matahari dan bulan berkumpul pada satu tempat. Hal ini sangat cocok dengan bunyi firman Allah Subhanahu wata'ala sebagai berikut :
"Dan matahari dan bulan dikumpulkan."(Q.S. Al-Qiyamah: 9)
Pada waktu itu, tangis dan taubat penduduk penghuni bumi sudah tidak bermanfaat lagi. Ketika matahari dan bulan telah sampai di tengah-tengah langit, Allah Ta'ala memerintahkan kepada Jibril a.s. untuk mendekati kedua pelanet itu, yakni matahari dan bulan. Kemudian Jibril terbang ke arah matahari dan bulan dengan kedua sayapnya. Jibril memerintahkan kepada bulan dan matahari untuk kembali ke arah barat. Sesungguhnya ini disebabkan karena dibarat ada pintu yang dinamakan dengan pintu taubat. Panjang pintu taubat itu sama panjangnya dengan perjalanan selama 70 tahun. Kemudian matahari dan bulan ke arah Barat untuk menuju ke pintu tersebut, dan sejak saat itu tertutuplah pintu taubat untuk selama-lamanya.
Setelah peristiwa itu, matahari dan bulan terbit seperti biasanya, yakni matahari terbit dari arah Timur dan bulan terbit pada malam hari. Begitu seterusnya, hingga kiamat tiba. Tetapi kiamat yang sesungguhnya dengan adanya kejadian ini jaraknya sangatlah pendek. Sehingga pendeknya jarak ini, diibaratkan dengan seekor kuda yang melahirkan anaknya, dan anak kuda tersebut belum sampai bisa di naiki tuannya, kiamat telah terjadi.

Senin, 24 Februari 2014

nabi isa as wafat

Besok Nabi Isa a.s. juga akan menikah, sedangkan wanita yang diperistri adalah bangsa Asqalan. Dalam pernikahannya ini beliau dikaruniai dua putra, yang satu bernama Muhammad, yang satunya lagi bernama Musa. (Wafirru Ilallah, hal. 68,69)
Nabi Isa a.s. pergi ke Masjidil Haram, kemudian dilanjutkan berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah. Disana beliau sakit sampai akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dimakamkan disebelah makam Rasulullah SAW.
Setelah Nabi Isa a.s. wafat, tidak begitu lama manusia banyak yang murtad, melupakan dan keluar dari agama Islam. Manusia banyak yang kembali dalam kekufuran dan kemusyrikan. Banyak negeri pada akhirnya dikuasai kembali oleh orang-orang kafir, sehingga lama-kelamaan agama Islam bagaikan seorang anak yatim yang tidak ditunggui oleh orangtua dan keluarganya. Hukum-hukum Allah akhirnya menjadi sia-sia belaka, manusia banyak yang durhaka dan lupa terhadap Tuhannya. Mereka terlalu sibuk dan telah terbuai dengan urusan-urusan duniawi sehingga urusan-urusan agama yang telah diyakininya terbengkalai.
Pada masa-masa seperti ini keadaan manusia tidak menentu, sebab sudah mendekati kehancuran, pintu taubat segera ditutup. Karena itu, celakalah bagi orang-orang yang tidak ingat akan Tuhannya.
Orang mukmin bertambah hari bertambah habis, sehingga dunia ini hampir hanya dihuni oleh orang-orang yang durhaka kepada Allah. Hanya tinggal sedikit orang-orang yang beriman kepada Allah. Pada puncaknya matahari tidak terbit sampai tiga hari, kemudian matahari terbit dari arah barat bersamaan bulan, sesampainya di tengah langit matahari dan bulan kembali ke arah barat. Setelah itu tunggu kehancuran alam ini, karena yang disebut dengan kiamat sudah amatlah dekat.

Minggu, 23 Februari 2014

nabi isa as memimpin umat

Pada zaman ini Nabi Isa a.s. akan menjadi hakim yang adil dan bijaksana bagi seluruh umat manusia berdasarkan syari'at Rasulullah SAW. Pada saat itu, Al-Qur'an dan kitab-kitab lain (seperti hadits dan kitab-kitab fiqih empat madzhab) sudah di porak-porandakan oleh Dajjal dan pengikutnya. Akhirnya Nabi Isa a.s. bermunajat memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah Ta'ala, kemudian beliau pergi ke sungai Jaihun.
Ketika Nabi Isa a.s. datang ke sungai Jaihun, tiba-tiba ada peti keluar dari tengah sungai, kemudian Nabi Isa a.s. membawa peti tersebut. Ternyata di dalam peti tersebut berisi Al-Qur'an dan kitab-kitab karangannya Syekh Abu Qasim Al-Qusyairiy r.a. (Wafirru Ilallah, hal: 60). Dengan Al-Qur'an dan kitab-kitab tersebut Nabi Isa a.s. mulai menata kembali peradaban manusia berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah atau juga berdasarkan syari'at Rasulullah SAW dengan tidak berpegangan hanya dengan satu madzhab saja, tetapi ini telah di jaga oleh Allah dari kesalahan dalam menetapkan suatu hukum.
Nanti pada zamannya Nabi Isa a.s. rakyat mutlak dibebaskan dari membayar pajak. Hal ini berbeda dengan pendapat Qadli Iyadl. Mana pendapat yang benar? Wallahu A'lam. Apabila ada babi berkeliaran tentu akan dibunuh oleh pemerintahan Nabi Isa a.s. Walhasil, setiap perkara yang sudah jelas haramnya menurut nash Al-Qur'an pasti dilenyapkan oleh Nabi Isa a.s. Tindakan demikian ini untuk memberikan peringatan kepada orang kafir, bahwa apa yang mereka makan itu adalah haram dan batil.
Pada masa zamannya Nabi Isa a.s. besok tidak ada bedanya dengan zamannya Imam Mahdi, tidak ada agama selain agama Islam, tidak ada yang disembah selain Allah Subhanahu wata'ala. Semua orang merasa damai, aman, senang dan tentram, baik yang ada di daratan maupun yang ada di lautan, sehingga semuanya senang bersaudara, senang berkerjasama dan tolong menolong, tidak ada orang melarat, tidak ada zakat, tidak ada orang yang minum-minuman keras. Sehingga tidak ada kemaksiatan.
Di zaman Nabi Isa a.s. seluruh penduduk langit, penduduk bumi, ikan dilautan, binatang di hutan, semuanya ridla dan patuh terhadap perintah Nabi Isa a.s. Sehingga harimau bisa berkumpul dengan kambing, kucing bisa hidup rukun dengan tikus, ular berkumpul dengan katak, bahkan anak-anak kecil bermain dengan kalajengking, kelabang dan ular tidak khawatir di gigit. Bumi pun subur mengeluarkan segala macam tetumbuhan yang memberikan banyak berkah.
Cahaya Islam bersinar terang di mana-mana, semangat beribadah senantiasa berkobar di hati kaum muslimin, sehingga pada zaman itu disebut zaman keemasan bagi kaum muslimin. Angin saba (angin rahmat) senantiasa meniupkan hawa sejuk yang sangat nikmat. Sampai-sampai ada orang yang melihat mayat berkata : "Alangkah baiknya kamu hidup lagi untuk merasakan senangnya hidup ini".
Suasana ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan umat manusia pada waktu itu lamanya sampai kira-kira 7 tahun. (Wafirru Ilallah, hal. 67)

nabi isa as berperang

Nabi Isa a.s nantinya akan berperang Salib seperti yang dilakukan oleh Imam Mahdi, tentaranya adalah Malaikat dan Jin. Pada saat itu, dunia Islam juga melakukan peperangan melawan orang kafir, mengikuti jejak Nabi Isa, dan diberi kemenangan oleh Allah. Pada pertempuran itu orang-orang kafir banyak yang tewas, sedangkan mereka yang masih hidup melarikan diri dan berlindung dibawah pepohonan dan bebatuan. Akan tetapi Nabi Isa a.s dan kaum muslimin tidak mengalami kesulitan dalam memburu mereka, sebab setiap pohon dan batu yang digunakan mereka untuk berlindung dapat memberi tahu kepada kaum muslimin, bahwa dirinya digunakan untuk berlindung oleh orang-orang kafir.

Gambaran adanya pertempuran itu telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah sabdanya :
Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin berperang melawan Yahudi sehingga kaum Yahudi bersembunyi dibalik batu dan pepohonan. Maka berkatalah batu dan pepohonan itu (memberi tahu kaum muslimin): "Wahai orang Islam, ini ada orang Yahudi dibelakangku, kemarilah dan bunuhlah dia" (HR. Bukhari dan Muslim)